Geger..!! Hati-hati Buat Para Orang Tua, Wi-fi Teknologi Pembunuh Yang Diam-diam Membunuh Secara Perlahan |
Tahukah Anda, bahwa perusahaan penyedia router Wi-Fi diharuskan memenuhi
beberapa syarat dan norma-norma agar produk mereka aman digunakan oleh kita.
Tapi, fakta yang terjadi di lapangan justru berbeda. Router Wi-Fi yang beredar
di pasaran dan mungkin yang saat ini berada di rumah Anda, masih belum memenuhi
persyaratan keamanan tadi.
Koneksi Wi-Fi bekerja dengan menggunakan gelombang elektromagnetik. Itu artinya, sinyal yang aktif di sekitar kita sesungguhnya sangat berbahaya bagi manusia dan efeknya dapat terlihat dalam jangka waktu panjang.
Studi yang baru-baru ini dilakukan oleh British Health Agency menyimpulkan bahwa router sangat membahayakan kesehatan, bukan hanya bagi manusia tapi juga makhluk hidup lainnya seperti hewan dan tanaman.
Tanaman yang ditanam di area dengan sinyal WiFi ternyata tidak bisa tumbuh dengan sempurna. Nah, hal ini dapat terjadi juga pada manusia, terutama anak-anak.
Efek negatif yang ditimbulkan oleh paparan gelombang elektromagnetik berlebihan adalah:
Koneksi Wi-Fi bekerja dengan menggunakan gelombang elektromagnetik. Itu artinya, sinyal yang aktif di sekitar kita sesungguhnya sangat berbahaya bagi manusia dan efeknya dapat terlihat dalam jangka waktu panjang.
Studi yang baru-baru ini dilakukan oleh British Health Agency menyimpulkan bahwa router sangat membahayakan kesehatan, bukan hanya bagi manusia tapi juga makhluk hidup lainnya seperti hewan dan tanaman.
Tanaman yang ditanam di area dengan sinyal WiFi ternyata tidak bisa tumbuh dengan sempurna. Nah, hal ini dapat terjadi juga pada manusia, terutama anak-anak.
Efek negatif yang ditimbulkan oleh paparan gelombang elektromagnetik berlebihan adalah:
1. Kelelahan kronis
2. Gangguan tidur
3. Gangguan kemampuan konsentrasi
4. Sakit pendengaran
5. Sakit kepala dengan frekuensi yang sangat sering
6. Menurunkan fungsi dan kerja otak dalam jangka waktu
panjang
Tapi walau bagaimanapun, masih ada upaya yang bisa kita dan keluarga
lakukan untuk menghindari efek negatif dari perkembangan teknologi
1. Matikan koneksi Wi-Fi sebelum tidur malam hari.
2. Ketika berada di rumah, gunakanlah telepon kabel untuk
mengurangi paparan gelombang elektromagnetik.
3. Matikan koneksi wireless, ketika tidak seorangpun
menggunakannya di rumah. Dengan demikian, Anda sedang menyelamatkan pertumbuhan
anak-anak Anda dari bahaya gelombang elektromagnetik.
4. Jangan letakkan router di kamar tidur ataupun dapur.
Seperti halnya yang di alami bunda yang satu ini ketika
anaknya kecanduan gadget dan mulai mengenal internet
Awal perkenalan dengan gadget pas Shafraan umur 10
bulan.Awalnya terbiasa liat kakak kakaknya main game di tab.Dari sekedar jadi
penonton lama kelamaan dia jadi tertarik untuk mencoba.
Seiring bertambahnya usia gadget merupakan barang yg tidak bisa terpisahkan dlm
kesehariannya.Bermain berbagai jenis game bisa sampai berjam2 bahkan game
bagaikan lagu nina bobo buat dia.Pokoknya main game dulu baru bisa tidur.Dan
itu berlangsung setiap hari.Awalnya saya membiarkan.Saya memberikan.Saya
memfasilitasi.Karena bagi saya gadget adalah senjata ampuh saya untuk
menenangkan dia.Saat dia marah dan menangis saya pasti akan membujuknya dengan
bermain game.Dan memang dia akan langsung tenang.
Di umurnya yg ke 2 tahun sebenarnya saya sudah melihat tanda tanda ke'kaku'an
dari caranya berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.Contohnya saja bagaimana
dia merespon permainan manual(mobil2an,pesawat,dan jenis permainan lain yg dia
punya).Pernah sekali saya mendapati dia hanya memegang mobil2annya sambil diam
saja.Tidak ada gerakan layaknya seorang anak laki2 yg diberi mobil2an yg pasti
sudah memainkannya sambil meniru suara mobil.Dia kebingungan tebak saya.Karena
selama ini dia hanya terbiasa menggerakkan jari2nya mengikuti alur permainan
dari dalam gadgetnya.
Keanehan
lainnya dan yg paling mengkhawatirkan adalah kurangnya kosa kata yg bisa dia
ucapkan.Padahal anak2 seumuran dia seharusnya sudah bisa berbicara dgn kosa
kata yg lebih variatif.Dalam hati saya sudah was was...khawatir dengan
perkembangan anak lelaki semata wayang saya.Sempat konsultasi dengan dokter
anak mengenai adakah hubungan antara riwayat alergi tinggi yg di derita
Shafraan dengan kondisinya ini.Dan jawabannya adalah tidak ada.Kemungkinan besar
pengaruhnya adalah kurangnya interaksi dari orangtua dan anggota keluarga yg
kurang berkomunikasi/menstimulasi Shafraan agar memperbanyak kosa katanya.
Dan
hati kecil saya berbisik...gadget-lah penyebabnya.Sejak saat itu saya mulai
membatasi penggunaan gadget di rumah.Seringkali saya mesti kewalahan menghadapi
tantrumnya Shafraan krn saya berkeras tidak memberikan gadget ke dia.Dia
ngamuk,nangis,melempar semua barang ke arah saya dan siapa saja yg ada di
dekatnya termasuk kakak2nya.Dia susah makan,susah tidur dan rewel.Sangat
rewel.Itu berlangsung sekitar 3 hari.Dan pada akhirnya kasihan.Itulah alasan
akhirnya saya memberikan lagi gadget ke dia.Dan keadaan rumah jadi tenang
kembali.
Ummu
Shafraan
Manado 04 Agustus 2016
Ini adalah pelajaran bagi saya sebagai orangtua.Kita sayang
sama anak...orangtua mana yg tidak?
Tapi orangtua pun harus lebih cermat memilah mana yg bisa dan
tidak sepatutnya diberikan kepada anak.Jangan sampai krn pola asuh kita bisa
berdampak buruk bagi masa depan mereka.Saya tidak melarang atau menghakimi
orangtua yg masih memberikan gadget kepada anak-anaknya.Saya hanya berbagi
pengalaman saja.Jangan sampai apa yg terjadi pada Shafraan terjadi pada
anak-anak lain.
Dengan melakukan cara-cara di atas, kita masih tetap
bisa meningkatkan kualitas hidup keluarga di tengah kemajuan teknologi yang
semakin pesat.
SAVE OUR CHILDREN FROM GADGET.BIARKAN MEREKA MENIKMATI GOLDEN
AGE MEREKA DENGAN CARA ALAMI KARENA BELUM WAKTUNYA MEREKA BERSENTUHAN DENGAN
CANGGIHNYA TEKNOLOGI
Baca juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar