Selasa, 11 April 2017

Menata Diri Untuk Menjadi Orang Tua Teladan Bagi Buah Hati

Menata Diri Untuk Menjadi Orang Tua Teladan Bagi Buah Hati
Menjadi orang tua adalah amanah dan tanggung jawab besar. Itu bukan hal mudah namun juga tak sesulit yang dibayangkan. Oleh karenanya perlu adanya persiapan yang matang dari kedua belah pihak.

Dimulai dari persiapan kehamilan hingga kelahiran. Bahkan jauh sebelum kehamilan terjadi, calon Ayah dan Bunda harus benar-benar menyadari terlebih dahulu hakikat, makna dan konsekuensi menjadi orang tua sehingga keduanya memiliki kesiapan yang sempurna.

Berikut beberapa hal yang perlu calon Ayah Bunda persiapkan untuk menjadi orang tua:

1. Persiapan fisik

Ketika hati dan pikiran sudah siap menjadi orang tua, maka hal pertama yang harus calon orang tua persiapkan adalah tentang fisik. Baik calon ayah maupun calon bunda harus mempersiapkan agar memiliki fisik yang sehat dan kuat. Beberapa hal yang bisa dilakukan dalam persiapan fisik adalah:

A. Bagi yang terbiasa merokok atau minum-minuman beralkohol, calon ayah-bunda harus mulai menghentikannya. Karena perokok aktif dan pasif dapat membuat janin mengalami gangguan pertumbuhan. Asap rokok dapat menghambat suplai oksigen janin dan beresiko lahir prematur, minuman beralkohol bagi bunda beresiko sebagai penyebab keguguran dan bagi ayah membuat jumlah sel sperma menjadi sedikit.

B. Calon ayah-bunda harus mulai memperhatikan gizi. Makanlah dengan pola makan empat sehat lima sempurna. Hindari makanan mengandung gula dan lemak tinggi.

C. Calon bunda hendaknya melakukan tes kesehatan untuk memastikan kesehatannya sehingga ketika terdeteksi adanya gangguan tertentu, hal itu bisa segera diantisipasi.

D. Calon bunda hendaknya melakukan vaksinasi untuk melindungi janinnya dari berbagai virus penyakit selama proses kehamilan dan menjalani persalinan kelak.

2. Persiapan psikologis

Setelah kesiapan fisik terselesaikan, calon ayah bunda harus segera mempersiapkan mental. Kesiapan mental dan psikologis ini menjadi modal utama calon ayah dan Bunda yang ingin punya anak. Sebab sebagian besar waktu ayah-bunda akan tersita oleh si kecil.

Jika hal ini tidak dipersiapkan dengan baik, ayah-bunda akan sering mengalami cek-cok, pertengkaran dan kesalahpahaman satu sama lain antar pasangan. Untuk mempersiapkannya, beberapa hal ini bisa membantu calon ayah-bunda:

A. Dibicarakan secara terbuka dari hati ke hati

Suami istri harus secara terbuka membahas tentang segala hal yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan merawat anak. Suami jangan sampai malu atau enggan untuk bertanya kepada istri seputar kewanitaan, bahkan sebagai suami justru wajib memahami betul hal-hal berkaitan kewanitaan agar bisa memperlakukan istri dengan baik. Misalkan saat hamil setiap wanita memiliki kondisi yang berbeda.

Di trimester pertama kebanyakan ibu hamil mengalami morning sickness di mana ia akan mengalami mual, muntah dan tubuh lemas tak berdaya. Jadi ketika hamil muda dan istri tak begitu memperhatikan dan mengurus rumah tangga, hal itu bukan karena istri manja namun memang kondisi fisiknya tak memungkinkan untuk itu.

BACA JUGA : Menjadi Ibu Yang Luar Biasa Dalam Merawat Dan Mendidik Anak

Sehingga ketika suami memahami benar apa yang sedang terjadi pada istri, maka dengan rela hati suami akan selalu mendampingi dan mensuport sang istri. Bukan justru memarahi atau mencacinya. Dengan demikian akan terjalin kekompakan dalam menjaga calon buah hati yang bersemayam di dalam rahim bunda.

B. Belajar bersama

Pengalaman pertama menjadi orang tua tentu calon ayah-bunda masih awam pengetahuan dan wawasan seputar kehamilan, persalinan dan perawatan anak. Dari sini, calon ayah-bunda harus memulai untuk belajar bersama. Calon ayah-bunda bisa belajar dari membaca buku, berselancar di dunia maya, bertanya kepada pasangan yang telah berpengalaman, mengikuti kelas prenatal dan parenting atau kursus kepada orang tua masing-masing. Dengan demikian, calon ayah-bunda bisa melakukan yang terbaik dalam beradaptasi dengan kondisi dan situasi yang baru.

C. Berbagi peran

Saat sudah mengetahui betapa repotnya memiliki momongan, ayah-bunda mulai bisa berbagi peran. Di sela-sela kesibukan bekerja mencari nafkah, suami jangan sampai enggan untuk turut terjun membantu istri dalam merawat si kecil atau mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Pahami bahwa istri Anda sedang memiliki banyak kesibukan.

D. Minta bantuan

Jika merawat anak dan mengurus pekerjaan rumah tangga dirasa tidak bisa dikerjakan berdua, mencari bantuan bisa menjadi alternatif. Ayah-bunda bisa meminta bantuan orang tua, mertua atau kerabat untuk sementara waktu selama proses adaptasi. Atau bisa juga mengambil asisten rumah tangga/ baby sitter. Apapun keputusan yang diambil, yang paling penting semua harus dibicarakan berdua terlebih dahulu sehingga keduanya sama-sama rela dan enjoy menjalaninya.

3. Persiapan finansial

Selain persiapan fisik dan mental, ada satu lagi persiapan yang tak kalah penting untuk diperhatikan, yakni persiapan financial. Memang ini bukan segalanya. Namun bisa dibilang ini faktor paling penting. Karena kehadiran seorang anak dalam keluarga berarti pertambahan biaya tetap yang akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhannya sehingga hal ini harus dipersiapkan dengan matang. Memang rizki bisa dicari dan semua sudah memiliki jatahnya sendiri termasuk anak.

Namun sebagai manusia yang dianugerahi akal dan pikiran, ayah-bunda wajib berikhtiar untuk merencanakannya sebaik mungkin. Mengenai apa kata takdir, Allah yang memegang tombol ’enter’. Manusia hanya berusaha, Tuhan yang menentukan.

Nah... sahabat, itu dia beberapa persiapan yang bisa calon ayah-bunda persiapkan untuk menyambut kehadiran malaikat kecil sebagai anggota baru dalam keluarga. Dengan persiapan yang matang insyaAllah calon ayah-bunda akan mampu merawat anak dengan baik dan menjadi orang tua yang sukses... selamat mempersiapkan diri...

Baca juga : 

Cara Sederhana Menjadikan Anak Cerdas Intelektual

3 Penyakit Hati Berbahaya yang Mengintai Ibu Rumah Tangga





Tidak ada komentar:

Posting Komentar