Selasa, 11 April 2017

5 Alasan Kenapa Suami Jarang Mau Minta Maaf Kepada Istri

5 Alasan Kenapa Suami Jarang Mau Minta Maaf Kepada Istri
Seorang ibu muda menangis tersedu. Ia merasa sakit hati dengan ucapan suaminya yang menurutnya lebih tajam dari sembilu. Lalu ia sengaja mendiamkannya, agar sang suami minta maaf dan introspeksi bahwa apa yang diucapkannya sungguhlah menyakitkan dan membuatnya tersinggung.

Tapi sang istri makin sebal, bukannya permintaan maaf yang ia terima tapi sikap cuek yang makin menambah kedongkolannya saja. Akibatnya seperti yang sudah-sudah ia pun berusaha menelan perasaannya mentah-mentah.  “Ah suami saya memang paling ogah disuruh minta maaf.  Dasar  lelaki maunya menang sendiri,” ungkapnya.

Sahabat, apa sebenarnya yang membuat seorang suami enggan minta maaf pada istrinya meski sang istri nyata-nyata  sudah nangis bombay?

1. Suami tidak menyadari kesalahannya


Karena terbiasa hidup di lingkungan cuek kadang seorang suami tak menyadari bahwa ucapannya atau sikapnya membuat tersinggung istri. Banyak orang ingin dimaklumi bahwa cara dia bicara termasuk kontennya sudah terbentuk karena kultur, termasuk kultur keluarga yang terlebih dulu menempanya. Solusinya para istri wajib tahu benar bagaimana karakter suaminya. Jika memang tak tahan sampaikan saja terus terang bahwa ia tersinggung.

2. Harga diri

Penelitian Dr Tyler Okimoto, dari University of Queensland, menemukan bahwa orang-orang yang enggan meminta maaf biasanya merasa dirinya memiliki power yang lebih besar dari orang lain. Termasuk seorang suami terhadap istri.  Jika ia meminta maaf berarti merasa bahwa dirinya lemah. Solusinya sang istri  bisa meminta pihak lain yang lebih memiliki power untuk mengingatkannya jika kejadian itu terjadi terus-terusan.


3. Tidak memiliki keberanian

Psikolog, Harriet Lerner dalam buku 'The Dance of Anger',  berpendapat suami yang sulit meminta maaf kepada istri, bisa jadi karena mereka tidak punya cukup keberanian memikul tanggung jawab atas sikap buruknya. Menurut Suami, jika ia meminta maaf maka istri malah akan bertambah ngoceh, dan makin mengkritisi bukan menghargai.

Ia menyarankan agar istri tidak perlu memaksa atau mengharuskan suami untuk meminta maaf. Karena yang lebih penting adalah suami mau berubah menjadi lebih baik.

Daripada bertengkar soal permintaan maaf, berikan suami contoh. Tidak ada salahnya istri mendahului meminta maaf dengan tulus. Ketulusan istri meminta maaf bisa menjadi contoh kedewasaan bagi suami.

4. Minta maaf tapi dengan cara lain


Kadang suami menyadari kesalahannya dengan melihat istri menangis tapi ia tak biasa menggunakan bahasa verbal untuk meminta maaf, ia pun kemudian mencari cara lain seperti membelikan hadiah, membantu pekerjaan rumah dan lain-lain. Jika terlihat perubahan sikap demikian, maka istri harus paham bahwa sebenarnya suaminya sudah menyadari kesalahannya.

5. Suami berpikir wanita mudah memaafkan

Para suami kerap berpikir kalau perempuan itu mudah memaafkan dan akan membiarkan segalanya mengalir kembali seperti biasa.  Nah, jika demikian maka sang istri sekali-kali perlu juga bersikap tegas.  Memang mengalah bukan berarti kalah, tapi yakinlah jika kebiasaan jelek suami dibiarkan dan dimaafkan terus menerus suatu saat bisa menjadi bumerang besar.


Baca juga : 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar