Aku Beri Sayur Ke Gelandangan Depan Rumah Setiap Hari, 2 Tahun Kemudian Anaknya Kembali dengan Mobil Mewah! Ternyata Dia Adalah…! |
Tahun ke-2 bisnis
ini aku jalani, entah darimana datangnya gelandangan ini, setiap hari dia
berkeliling di depan hotelku. Banyak bos - bos toko sebelah mengata - katai dia
bau, kotor, dan bisa jadi sumber kesialan buat bisnis mereka, jadi mereka
kurang mau mendekatinya. Karena setiap hari restoranku pasti menyisakan
makanan, jadi setiap restoranku sudah tutup, tunggu sampai semua pekerja sudah
pulang, aku akan berikan sisa makan yang dibungkus jadi paketan, aku sumbangkan
untuk dia makan. Karna pikirku daripada dibuang sayang, mending kasih dia makan.
Seiring
berjalannya waktu, dia pelan - pelan jadi terbiasa untuk datang ambil makanan,
meskipn aku tidak tahu dia tidur dimana, tetapi setiap hari, diwaktu makan, dia
pasti datang berdiri bersiap - siap menerima makanan. Jadi ada 1 hari dia tidak
datang, aku pasti tidak terbiasa!
5 tahun berlalu,
satu hari, gelandangan itu menghilang. Sejak hari itu, aku tidak pernah lagi
bertemu dengannya. Aku pikir, mungkin dia sudah pindah ke tempat lain, ke kota
yang lebih jauh dari sini. 1 pagi, ketika lagi siap - siap menyiapkan bisnis
hari ini, aku lihat sebuah mobil baru di depan toko. Aku biasa saja karna
mungkin saja itu mobil tamu yang hari ini datang.
Dari dalam mobil, turunlah
2 orang dan berjalan menuju ke arahku. Aku tak kenal, aku tiba - tiba merasa
takut, mereka mau ngapain!? Mereka berjalan mendekat hingga tersisa jarak
beberapa cm di depan mataku, sambil bertanya, Numpang tanya, Pak David?
Aku menjawab sejujur - jujurnya,
dan mereka tiba - tiba berlutut memberi hormat. Mereka menariku dan
menceritakan apa yang terjadi sampai aku mengerti sekarang.
Ternyata, anak muda dalam mobil ini adalah anak dari gelandangan tersebut.
Ayahnya menghilang dari rumah 10 tahun yang lalu karena penyakit yang
dideritanya. 10 tahun mereka mencari ayahnya namun hasilnya nihil. Sampai pada
kemarin ayah anak ini kembali dan mereka segera mengantarkannya ke rumah sakit.
Saat ayahnya sadar, kata pertama yang terucap dari mulutnya adalah dia
ingin menemui orang yang baik hati itu. Orang yang baik hati itu ternyata
adalah aku!
Saat aku sampai di rumah sakit, aku melihat dikelilingi keluarganya dan
tampaknya dia sudah sehat ya.
Setelah ngobrol lama, demi membalas budi aku, mereka memberikan aku sebuah
amplop yang berisikan uang yang cukup banyak! Tidak hanya itu, bahkan mobil
baru yang mengkilap di depan hotelku tadi mereka hadiahkan untukku!
Aku menolak, tetapi ayah anak ini berlutut di depanku meminta aku untuk
menerimanya.
Sejak saat itulah, setiap tahunnya ayah anak ini akan datang makan di
sini. Duduk, ngobrol, dan makan makanan paket yang khusus dibuatkan untuk
mereka. Jika waktu itu aku tidak membantunya, mungkin ayah ini sudah meninggal
karena kelaparan.
Satu kebaikan kita, jika tidak minta pamrih, percayalah 」hadiah」yang lebih besar sedang menanti di depan kita
Baca juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar