Mamaku Memintaku Menceraikan Istriku yang Katanya Boros Karena Dia Memesan 13 Paket Secara Online, Tapi Waktu Kubuka Bungkusannya... Aku Langsung Menyesal!! |
Seminggu kemudian, barang-barang kiriman itu datang di waktu
yang berbeda-beda di hari itu. Total ada 13 kotak barang yang sampai ke rumah
kami. Mama sempat jadi penerima beberapa paket ini dan merasa barangnya sangat
banyak, mama langsung berencana untuk memarahi istriku begitu dia pulang nanti.
Kemudian pulanglah kami semua ke rumah dan mama langsung bertengkar dengan
istriku. Aku terjepit di tengah-tengah mereka berdua dan nggak tahu harus bagaimana.
Mama marah besar dan memintaku cerai dengan istriku waktu itu...
Awalnya
aku merasa masalah ini tidak sebesar itu sampai harus cerai. Tapi istriku
kemudian marah dan hampir menangis, "Beli barang dikit aja marah, minta
cerai! Kok rumah ini pelit banget sih?! Kalo emang mau cerai yaudah cerai
aja!" Mendengar ini aku langsung marah dan minta cerai.
Setelah kami mengurus surat cerai, istriku langsung pulang ke
rumah orangtuanya tanpa berkata 2 kali. Sepulangnya aku ke rumah, aku melihat
barang-barang yang dia beli. Mamaku masih marah-marah dengan barang-barang itu.
Aku pun mencoba untuk membuka setiap bungkusan itu. Di bungkusan pertama, aku
melihat sepatu yang istriku beli untuk anak kami. Kaget melihat hal itu, aku
terus membuka setiap bungkusan dan ternyata isinya adalah barang-barang untuk
kami semua, termasuk orangtuaku dan beberapa perlengkapan rumah tangga. Tidak
ada 1 kotak pun yang isinya barang-barang yang mungkin dia butuhkan. Dia
membeli semua itu untuk keluarganya tanpa membeli 1 barang pun untuknya.Aku
merasa bersalah... Aku ingin dia kembali. Keputusanku dan keburukanku dalam
menahan emosi membuat semuanya hancur. Kalau kuingat-ingat lagi, istriku adalah
seorang wanita yang baik. Semua pekerjaan rumah dia lakukan dengan senang hati,
anak dia jaga dengan sangat baik, bahkan ketika aku cuma memberikan uang
sekitar 4.000 NTD (1,2 juta rupiah) setiap bulannya untuk membeli semua
keperluan sehari-hari, istriku terus berusaha untuk menabung, memakai uang sisa
dari bulan-bulan sebelumnya kalau-kalau ada pengeluaran mendadak, bahkan ketika
dia membeli barang-barang ini pun, dia memakai uang sisa belanjanya setiap
bulan yang dia kumpulkan...
Sambil mengingat kebaikan istriku, aku menyesal. Aku memohon
istriku untuk pergi ke kantor pemerintahan untuk mengurus kembali surat nikah.
Mamaku juga menyesal sudah mencurigai menantunya yang begitu baik hati. Tapi
ketika aku sampai di kantor pemerintahan, aku tidak menemukan dia dimanapun.
Dia tidak datang... Waktu aku menelfon dia, dia berkata dengan suara yang gemetar,
"Aku bukan alat yang bisa kamu pake begitu aja dan kamu buang waktu kamu
nggak mau lagi..."
Manusia itu memang baru merasa seseorang penting setelah dia
kehilangannya. Aku ingin berbaikan dengan istriku, tapi dia tidak langsung
menjanjikannya. Tapi dia berkata serius akan memikirkannya. Entah aku harus
bagaimana...
Baca juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar