Wahai Suami: Pahala Sedekah Terbesar adalah yang Kau Berikan Kepada Istrimu |
Wahai suami, ayah, papa, bapak....
Sudah tahukah bahwa apapun yang kau berikan kepada istrimu adalah
sedekah yang paling besar pahalanya diantara semua sedekah yang kau lakukan?
Jika belum tahu, simak hadist riwayat Imam Muslim berikut ini,
“Satu dinar yang engkau belanjakan untuk perang di jalan Allah SWT dan satu dinar yang engkau belanjakan untuk istrimu, yang paling besar pahalanya ialah apa yang engkau berikan kepada istrimu.” (HR. Bukhari Muslim).
Dari hadits diatas dijelaskan bahwa harta yang diberikan (nafkahkan) kepada keluarganya, lebih utama meski dibanding dengan mendermakan harta benda untuk perjuangan Islam sekalipun.
Lantas bagaimana jika ada seorang laki-laki memiliki seorang istri sering ditinggalkan dengan alasan dakwah, sementara kondisi anak-anak dan istrinya tidak terurus alias sengsara.
Rasulullah SAW memang seorang muballigh dan dai, tetapi beliau selalu memperhatikan kebutuhan lahir batin istri-istrinya.
Begitu besar perhatian Rasulullah SAW, terhadap hak-hak kaum hawa, sehingga Nabi SAW mengajarkan kepada kaum laki-laki cara terbaik untuk memuliakan seorang wanita.
Sampai-sampai beliau tidak rela seorang istri menderita, karena ulah para suami yang pelit dan menelantarkan istrinya. Hendaknya para suami mengetahui bahwa nafkah yang ia berikan kepada keluarganya tidaklah bernilai sia-sia di hadapan Allah.
Bahkan nafkah itu terhitung sebagai amalan sedekahnya, sebagaimana hadits dari Abu Mas’ud Al-Anshari dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda:
“Apabila seorang muslim memberi nafkah kepada keluarganya dan dia mengharapkan pahala dengannya maka nafkah tadi teranggap sebagai sedekahnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Bahkan satu suapan yang diberikan seorang suami kepada istrinya, teranggap sebagai amalan sedekah sang suami. Demikian disabdakan Nabi Muhammad pada shahabat beliau, Sa’ad bin Abi Waqqash:
“Dan apa pun yang engkau nafkahkan maka itu teranggap sebagai sedekah bagimu sampaipun suapan yang engkau berikan ke mulut istrimu.” (HR. Al-Bukhari)
Dalam riwayat Muslim disebutkan:
“Tidaklah engkau menafkahkan satu nafkah yang dengannya engkau mengharap wajah Allah kecuali engkau akan diberi pahala dengannya sampaipun satu suapan yang engkau berikan ke mulut istrimu.”.
Rasulullah SAW begitu menghormati derajat kaum hawa dari sikap pelit seorang suami yang tidak bertanggung jawab kepadanya.
Beruntung sekali bagi seorang istri yang memiliki suami dermawan kepada dirinya. Rasulullah SAW sosok suami yang paling dermawan kepada istri-istrinya, juga kepada sahabat, kerabat, dan tetangganya.
Kedermawanan Rasulullah SAW menjadikan istri-istrinya makin mencintai dan menyayanginya, sehingga seorang istri tidak merasakan, kecuali suami adalah orang yang paling sempurna di hadapannya.
Masya Allah.
Jika merasa artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuanmu, jangan ragu untuk SHARE ke yang lain ya! Informasi menarik dan bermanfaat
Jika belum tahu, simak hadist riwayat Imam Muslim berikut ini,
“Satu dinar yang engkau belanjakan untuk perang di jalan Allah SWT dan satu dinar yang engkau belanjakan untuk istrimu, yang paling besar pahalanya ialah apa yang engkau berikan kepada istrimu.” (HR. Bukhari Muslim).
Dari hadits diatas dijelaskan bahwa harta yang diberikan (nafkahkan) kepada keluarganya, lebih utama meski dibanding dengan mendermakan harta benda untuk perjuangan Islam sekalipun.
Lantas bagaimana jika ada seorang laki-laki memiliki seorang istri sering ditinggalkan dengan alasan dakwah, sementara kondisi anak-anak dan istrinya tidak terurus alias sengsara.
Rasulullah SAW memang seorang muballigh dan dai, tetapi beliau selalu memperhatikan kebutuhan lahir batin istri-istrinya.
Begitu besar perhatian Rasulullah SAW, terhadap hak-hak kaum hawa, sehingga Nabi SAW mengajarkan kepada kaum laki-laki cara terbaik untuk memuliakan seorang wanita.
Sampai-sampai beliau tidak rela seorang istri menderita, karena ulah para suami yang pelit dan menelantarkan istrinya. Hendaknya para suami mengetahui bahwa nafkah yang ia berikan kepada keluarganya tidaklah bernilai sia-sia di hadapan Allah.
Bahkan nafkah itu terhitung sebagai amalan sedekahnya, sebagaimana hadits dari Abu Mas’ud Al-Anshari dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda:
“Apabila seorang muslim memberi nafkah kepada keluarganya dan dia mengharapkan pahala dengannya maka nafkah tadi teranggap sebagai sedekahnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Bahkan satu suapan yang diberikan seorang suami kepada istrinya, teranggap sebagai amalan sedekah sang suami. Demikian disabdakan Nabi Muhammad pada shahabat beliau, Sa’ad bin Abi Waqqash:
“Dan apa pun yang engkau nafkahkan maka itu teranggap sebagai sedekah bagimu sampaipun suapan yang engkau berikan ke mulut istrimu.” (HR. Al-Bukhari)
Dalam riwayat Muslim disebutkan:
“Tidaklah engkau menafkahkan satu nafkah yang dengannya engkau mengharap wajah Allah kecuali engkau akan diberi pahala dengannya sampaipun satu suapan yang engkau berikan ke mulut istrimu.”.
Rasulullah SAW begitu menghormati derajat kaum hawa dari sikap pelit seorang suami yang tidak bertanggung jawab kepadanya.
Beruntung sekali bagi seorang istri yang memiliki suami dermawan kepada dirinya. Rasulullah SAW sosok suami yang paling dermawan kepada istri-istrinya, juga kepada sahabat, kerabat, dan tetangganya.
Kedermawanan Rasulullah SAW menjadikan istri-istrinya makin mencintai dan menyayanginya, sehingga seorang istri tidak merasakan, kecuali suami adalah orang yang paling sempurna di hadapannya.
Masya Allah.
Jika merasa artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuanmu, jangan ragu untuk SHARE ke yang lain ya! Informasi menarik dan bermanfaat
Baca Juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar